STRATEGI
PEMASARAN
A.
Pengertian
Strategi Pemasaran
Strategi
adalah suatu rencana fundamental untuk mencapai suatu tujuan. Strategi dapat
juga diartikan sebagai penetapan arah keseluruhan dari bisnis. (Buchari Alma,
2009: 199)
Pemasaran
adalah proses pertukaran elemen-elemen yang bernilai (berharga) diantara
konsumen dan produsen sehingga mendapatkan produk yang diinginkan dan
dibutuhkan yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak.
Jadi
strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan yang
dilakukan produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga menguntungkan
kedua belah pihak.
Strategi
pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Faktor mikro, yaitu perantara
pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor makro, yaitu ekonomi, politik,
teknologi dan sosial budaya.
Pemasaran
membutuhkan ketepatan dan ketelitian, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pemasaran: dari kacamata penjual: (1) Tempat yang strategis (place), (2)
Produk yang bermutu (product), (3) Harga yang kompetitif (price), (4) Promosi
yang gencar (promotion). Sedangkan dari kaca mata pembeli adalah: (1) kebutuhan
dan keinginan konsumen, (2) biaya konsumen, (3) kenyamanan, (4) komunikasi.
(Joko Susilo, 2010)
Pemasaran
menjadi suatu hal yang sangat penting dalam subuah bisnis, tanpa pemasaran yang
bagus mungkin bisnis sulit untuk dijalankan dan berkembang. Produk yang bagus
tanpa pemasaran yang baik hanya membuat bisnis berjalan di tempat saja. Berikut
beberapa strategi yang dilakukan dalam pemasaran untuk memenangkan persaingan
bisnis:
1. Strategi pemasaran untuk menghasilkan
lebih banyak penjualan
a. Mencoba pendekatan baru,
b. Melakukan tes,
c. Memberikan penawaran terbaik,
2. Strategi pemasaran untuk mendapatkan
pelanggan
a. Ciptakan sesuatu yang berbeda,
b. Menawarkan pemasaran kreatif melalui
situs online,
c. Merangkul beberapa kalangan untuk
menjadi brand ambassador anda,
d. Libatkan peran aktif konsumen,
e. Jadilah solusi bagi permasalahan
konsumen anda.
B.
Market
segmentation
Segmentasi
pasar adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang
mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. (Kasmir dan
Jakfar, 2003: 47)
Salah
satu definisi segmen pasar menyatakan “a market with similar wants, purchasing
power, geographical location, buying attitudes, or buying habits” dalam
kebijaksanaan pemasaran, pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dan
pemasarannya. Apakah sasaran pemasarannya ditujukan ke seluruh lapisan
masyarakat konsumen, atau hanya menetapkan segmen pasar tertentu saja. Kedua
strategi ini mempunyai kebaikan dan kelemahan, pengusaha yang mengarahkan
strategi ingin menguasai seluruh segmen pasar dan jika berhasil tentu akan
memperoleh keuntungan besar, karena omzet penjualan banyak.
Sekarang
banyak pilihan spesialisasi pasar yang dapat menjadi alternative pada produsen
diantaranya: (Buchari Alma, 2009: 202)
1. Segment marketing, yaitu memilih segmen
tertentu yang akan dilayani oleh produknya.
2. Niche marketing, dalam hal ini konsumen
dikelompokan lagi ke dalam kelompok kecil, yang biasanya kelompok khusus
bersedia membayar mahal.
3. Local marketing, target market disini
disesuaikan dengan kondisi masyarakat lingkungan yang akan dilayani.
4. Individual marketing, ini khusus
melayani satu orang.
Ada
berbagai cara untuk menyusun segmen pasar, antara lain:
1. Berdasarkan geografis
Dalam hal ini pasar dapat dibagi berdasarkan
kebangsaan, provinsi, kota dan sebagainya. Produsen bisa masuk kedalam semua
pasar atau dibagi-bagi menurut kemauan produsen. Untuk mencapai sasaran
geografis tersebut maka disusunlah iklan, promosi, dan usaha penjualan lainnya
yang mengarah kepada lokalisasi tertentu yang diklasifikasikan sebagai daerah
ibukota, provinsi, kabupaten, desa, pinggiran kota, daerah dingin, daerah panas
dsb.
2. Berdasarkan demografis
Dalam hal ini
pasar dibagi atas variable-variabel jenis kelamin, umur, jumlah anggota
keluarga, pendapatan, jabatan, pendidikan, agama, suku dsb. Factor demografis
ini sangat banyak digunakan dalam penyusunan segmentasi pasar. Alasan banyak
digunakan segmentasi ini ialah kebutuhan dan keinginan konsumen sangat erat
hubungannya dengan demografis, lagipula unsure ini lebih mudah diukur
jumlahnya.
Ukuran
demografis untuk membedakan komoditi dan calon konsumennya adalah age, income,
geographic location, lifecycle, social class, occupation, homeownership,
education.
3. Berdasarkan psikologis
Dalam hal ini
pasar dibagi berdasarkan kelompok-kelompok kelas social, gaya hidup,
kepribadian. Walaupun konsumen berasal dari unsure demografis yang sama namun
dalam psikografis dapat berbeda. Kelas social akan membedakan konsumen yang
kuat dan yang lemah. Konsumen yang kuat akan berbeda cara berbelanjanya, tempat
belanja dan pemilihan produknya. Demikian pula gaya hidup membuat konsumen
berbeda dalam mengkonsumsi barang.
4. Berdasarkan segmentasi perilaku
Ini dapat diklasifikasi dalam
segmen:
a. Occasion, kejadian yaitu konsumen yang
mengkonsumsi sesuatu pada hari-hari istimewa.
Contohnya pada hari lebaran
biasanya ada makanan spesifik yang perlu dilayani oleh produsen.
b. Benefit, untung
Contohnya dalam pemasaran odol,
masing-masing konsumen mempunyai aspek keuntungan berbeda. Ada yang
mementingkan segi ekonomi, murah, untuk pengobatan, dan mementingkan rasa dari
odol tersebut.
c. User status, dalam hal ini
diklasifikasi pada para pemakai atas, pemakai pemula, bekas pemakai. Kelompok
mana yang akan dituju oleh produsen perlu di identifikasi sebaik mungkin.
d. Usage rate atau tingkat pemakaian,
apakah konsumen ini pemakai sedang-sedang saja, sesekali atau ia pemakai berat.
e. Loyalitas, dalam hal ini segmen dilihat
dari segi apakah kelompok konsumen tersebut kelompok yang setia, kurang setia,
atau gampang berganti kemerek lain.
f. Attitude, dilihat dari segi sikap yang
dapat berbentuk positif, negative, acuh tak acuh atau tidak senang pada produk.
Banyaknya perusahaan
yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu.
Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu dapat dikatakan
bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.
Manfaat
yang didapat dengan melakukan segmentasi pasar adalah: (Joko Susilo, 2010)
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara
dini dan tepat mengenai kecenderungan dalam pasar yang selalu berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar
sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat mengarahkan dana promosi yang
tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
4. Dapat menentukan periklanan yang paling
efektif.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha
promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar yang besar.
Kelemahan
dari tindakan segmentasi pemasaran adalah biaya. Banyak penelitian yang
dilakukan dengan benar untuk mengidentifikasi kelompok segmen yang paling
penting untuk sebuah perusahaan dan ini membutuhkan waktu dan uang.
C.
Market
Targeting
Menetapkan
pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih
salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan pasar
sasaran dengan cara mengembangkan ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih
segmen sasaran yang diinginkan. (Pandji Anoraga, 2007: 49)
Kegiatan
menetapkan pasar sasaran meliputi:
1. Evaluasi segmen pasar
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen, seperti
data tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan dan margin laba dari
setiap segmen.
b. Struktural segmen yang menarik dilihat
dari segi profitabilitasnya. Kurang menarik apabila terdapat pesaing yang kuat
dan agresif.
c. Sasaran dan sumber daya perusahaan,
memperhatikan energy dan sumber daya manusia serta keterampilan yang
dimilikinya.
2. Memilih segmen, yaitu menentukan satu
atau lebih segmen yang memiliki nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen
mana dan berapa banyak yang dapat dilayani.
a. Pemasaan serba sama yaitu melayani
semua pasar dan tawaran pasar dan tidak ada perbedaan.
b. Pemasaran serba aneka yaitu merancang
tawaran untuk semua pendapatan, tujuan atau kepribadian.
c. Pemasaran terpadu yaitu khusus untuk
sumber daya manusia yang terbatas.
D.
Market
Positioning
Positioning
adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar
dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Keputusan pemilihan target
pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi
dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning. (Pandji
Anoraga, 2007: 49)
Beberapa cara product positioning yang dapat dilakukan pemasar
dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju antara lain: (Jurnal SDM,
2009)
1.
Penentuan
posisi menurut atribut, ini terjadi bila suatu
perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul
dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya.
Misalnya Disneyland dapat mengiklankan sebagai taman hiburan terbesar di dunia.
2.
Penentuan
posisi menurut manfaat, dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai
pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan
diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi,
seperti hidup di jaman keemasan koboi Old West.
3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau
penerapan seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang
digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya. Misal:
Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin
memperoleh hiburan singkat.
4.
Penentuan
posisi menurut pemakai, ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik
untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan
pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti
luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan
untuk ‘pencari tantangan’.
5.
Penentuan
posisi menurut pesaing, disini produk secara
keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik
daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih
banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.
6.
Penentuan
posisi menurut kategori produk, disini produk
diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya: Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai
‘taman rekreasi’ tapi sebagai ‘lembaga pendidikan’.
7.
Penentuan posisi harga atau kualitas, disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya
Busch Gardens dapat memposisikan diri sebagai nilai
terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas
tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
No comments:
Post a Comment