Marketing
Mix
Marketing
mix merupakan strategi mencampurkan kegiatan-kegiatan marketing agar dapat
dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan.
(Buchari Alma, 2009: 205)
Marketing
mix adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang
terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi. (Pandji Anoraga, 2007:
191)
- Produk
Merupakan titik sentral dari kegiatan marketing, produk ini
dapat berupa barang ataupun jasa. Jika produk tidak ada maka tidak akan ada pemindahan
produk maka tidak akan ada pula marketing.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas perlu dilihat
empat macam komponen:
a. Jumlah macam-macam barang yang akan
ditawarkan bagi perusahaan yang menawarkan jasa adalah segala macam jasa yang
akan ditawarkan.
b. Segala pelayanan khusus (teknis,
pemeliharaan, dan pelayanan setelah transaksi penjualan) yang ditawarkan
perusahaan guna mendukung penjualan barang.
c. Cap beserta reputasinya (untuk
barang-barang konsumsi), kualitas, ketangguhan serta factor umum penggunaan.
d. Cover atau pembungkus barang.
Pertimbangan bagi pengusaha dalam pengambilan keputusan atas
komponen produk: Pertama, bahwa kekuatan bersaing dari tiap macam (seri) barang
akan tergantung dari nilai seri barang itu sendiri, serta modifikasi jenis
barang yang terkandung dalam setiap seri, sesuai dengan perkembangan kebutuhan
konsumen. Apabila masih ada barang yang telah ketinggalan zaman maka segera
dimodifikasi sesuai perkembangan zaman.
Kedua, pelayanan yang disediakan perusahaan dalam rangka mendukung
penjualan barang, hendaklah selalu disesuaikan dengan perkembangan jumlah
barang yang diproduksi, teknologi dan kebutuhan konsumen.
Ketiga, karena teknologi yang semakin berkembang, maka
standar yang telah ditetapkan perusahaan baik untuk kualitas, umur, penggunaan,
bentuk barang, dan lainnya setiap waktu membutuhkan peninjauan kembali.
Beberapa
srategi yang perlu dikembangkan dalam produk ini ialah:
a. Strategi memberikan merek
Merk sangat menentukan ciri suatu barang, dalam strateginya
kemungkinan produsen tidak memberi merk barangnya, akan tetapi menyerahkan merk
nya kepada para penyalur, seperti halnya took-toko supermarket member merk
sendiri padahal produsennya bukan supermarket.
Strategi ini tentu telah dipikirkan secara matang, apa
akibatnya jika merk dari supermarket itu makin terkenal. Bagi produsen mungkin
tidak akan menimbulkan persoalan sepanjang supermarket masih memesan barang ke
produsen yang bersangkutan. Namun akan menimbulkan masalah apabila supermarket
tidak lagi membeli.
b. Strategi pembungkus/ cover
Strategi pembungkus ini perlu diperhatikan, kemungkinan
perubahan, dan kemungkinan pengaruhnya terhadap penjualan. Juga strategi
pembuatan pembungkus yang dapat di daur ulang.
c. Strategi Trading Up dan Trading Down
Strategi Trading Up maksudnya disini perusahaan membuat
produk baru yang harganya tinggi dan akan meningkatkan prestise bagi para
pembelinya.
Strategi Trading Down maksudnya membuat produk baru yang
harganya rendah untuk para konsumen yang berpenghasilan rendah pula dengan
kualitas yang tidak jauh berbeda.
2.
Price
Kebijaksanaan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran
produk. Kebijaksanaan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan distribusi,
seperti oleh produsen, grosiran dan retailer (pedagang eceran). Beberapa
strategi harga yang dapat dilakukan lembaga distribusi:
a. Strategi inverted pricing, disini
produsen mencoba menetapkan harga eceran tertinggi.
·
Skiming Price,
yaitu menetapkan harga setinggi-tinginya. Strategi ini hanya mungkin apabila
produknya diarahkan kepada konsumen yang berpenghasilan tinggi pula.
·
Penetration
Price, yaitu bertujuan untuk menerobos produk ke pasar, karena banyak barang
sejenis yang sudah ada di pasar. Oleh sebab itu produsen mencoba merebut pasar
dengan harga yang rendah.
b. Strategi Live and Let Live Policy,
disini produsen mencoba mengikuti harga pasar. Walaupun produsen dapat
menghasilkan produk dengan harga rendah tetapi dia tidak akan menurunkan harga
apabila harga dipasaran tinggi, begitu juga sebaliknya apabila harga produk
dari produsen tinggi dan di pasaran sangat rendah maka dia akan mengikuti harga
pasar yang rendah pula.
Jadi, perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh
para pesaing, agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tersebut tidak terlalu
tinggi ataupun sebaliknya. Peranan bagian pemasaran melalui para tenaga
penjualnya sangatlah penting dalam mencari dan mengumpulkan informasi yang
berguna untuk penetapan harga, karena merekalah yang berhubungan lansung dengan
konsumen.
3.
Place/
Distribution
Distributor atau perantara sangat penting perannya dalam
dunia pemasaran, betapa sulitnya pemasaran produk jika tidak ada orang yang
menjajakan, tidak ada took, kios, supermarket dsb.
Produsen dapat melakukan strategi push dan pull. Push
strategi berarti mendorong jalur distribusi untuk menjual lebih banyak produk
ke konsumen, karena distributor akan memperoleh hadiah dari dalam took ketangan
konsumen dengan mengandalkan promosi di media massa.
Jadi untuk mendorong penjualan melalui saluran disstribusi
dapat dilakukan dengan memberikan diskon khusus, bonus, kontes dan iklan.
4.
Promotion
Kesuksesan dalam pemasaran tidak lepas dari promosi produk
yang baik. Diantara produk dan promosi harus ada keseimbangan, produk yang baik
dan sesuai dengan selera konsumen dibarengi dengan teknik promosi yang tepat
akan membantu suksesnya usaha marketing.
Kombinasi promosi terdiri dari kegiatan-kegiatan periklanan,
personal selling, promosi penjualan, publicity, yang digunakan oleh perusahan
untuk meningkatkan penjualan. Luas sempitnya ruang lingkup kegiatan promosi
mempengaruhi banyak sedikitnya konsumen.
No comments:
Post a Comment