Sunday, December 30, 2012

Pertanyaan Referensi

A.    Memahami Golongan dan Macam Pertanyaan Referensi
Semua bentuk koleksi referensi yang lengkap di perpustakaan bisa digunakan untuk menjawab berbagai golongan dan macam pertanyaan referensial, misalnya saja:
1.      Kamus
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial bahasa dan terminology. Macam pertanyaan referensialnya berupa arti, asal kata, definisi, pengejaan, pengucapan, singkatan, istilah, katak-kata asing, sinonim, antonym, lambing, symbol dan dialek.
2.      Biografi, Indeks, dan Abstrak
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial pemilihan bahan pustaka. Macam pertanyaan referensialnya berupa buku terbaik, bidang pengetahuan tertentu, review, rincian bibliografi bahan pustaka dan lokasi bahan pustaka.
3.      Almanak dan buku tahunan
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial data dan peristiwa. Macam pertanyaan referensialnya berupa kejadian atau peristiwa penting, peristiwa astronomis, data meteorology, kependudukan, dankegiatan tahunan.
4.      Ensiklopedia, Buku pegangan/manual, Bosur dan Pamflet
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial pengetahuan umum, latar belakang dan pedoman. Macam pertanyaan referensialnya berupa informasi umum, bahan untuk belajar sendiri, dan cara mengerjakan sesuatu.
5.      Sumber Biografi dan Direktori
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial orang-orang atau pribadi. Macam pertanyaan referensialnya berupa pemimpin, spesialis, professional, pengarang, orang-orang atau tokoh-tokoh terkenal.

6.      Direktori, Buku tahunan, Almanak, Brosur, dan Pamflet
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial organisasi dan lembaga. Macam pertanyaan referensialnya berupa tujuan, keanggotaan, kegiatan, struktur, nama pejabat dan alamatnya.
7.      Sumber Geografi, Brosur dan Pamflet
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial tempat atau wilayah. Macam pertanyaan referensialnya berupa lokasi, deskripsi, jarak, dan identifikasi.
8.      Ensiklopedia, Kamus, Sumber Biografi, Sumber Geografi, Brosur dan Pamflet
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial ilustrasi atau gambar. Macam pertanyaan referensialnya berupa bentuk, model, rupa, warna, disain, diagram, dan foto.
9.      Penerbitan Pemerintah
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial undang-undang, peraturan-peraturan, dan keterangan resmi. Macam pertanyaan referensialnya berupa undang-undang mengenai apa saja, peraturan-peraturan apa saja, fakta-fakta atau data resmi, dan bukti resmi.
10.  Karya-karya Ilmiah atau penelitian
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensial karya ilmiah atau penelitian. Macam pertanyaan referensialnya berupa hasil karya-karya ilmiah, hasil-hasil penelitian, dan subyek-subyek penelitian.
11.  Kliping, Brosur, Pamflet
Untuk menjawab golongan pertanyaan referensal berita-berita atau bidang-bidang penting tertentu. Macam pertanyaan referensialnya berupa berita kejadian tertentu, informasi bidang tertentu dan promosi tertentu.






Mengenai pertanyaan referens banyak pustakawan belum sepakat mengenai batasannya. Umumnya pustakawan referens memberi difinisi pertanyaan referens sebagai pertanyaan yang memerlukan jawaban segera, mulai dari pertanyaan sederhana hingga pertanyaan rumit. Dalam pertanyaan sederhana termasuk pertanyaan mengenai lokasi unit tertentu, misalnya dimana letak kamar kecil. Ada pertanyaan yang dapat segera dijawab seperti definisi istilah dll, ada pula yang memerlukan penelusuran lebih lanjut seperti tinjauan literature mengenai subjek tertentu. Berikut ini klasifikasi jenis pertanyaan referens disertai dengan pertanyaan yang berkaitan:

Kelompok Pertanyaan
Tipe pertanyaan yang diajukan
a.       Bahasa


b.      Latar belakang


c.       Orang


d.      Arah gejala (trend)

e.       Tempat

f.       Organisasi


g.      Fakta dan aktivitas




h.      Seranai dokumen



i.        Ilustrasi
Definisi, ejaan, lafal, ucapan, singkatan, penggunaan istilah, istilah asing, sinonim, antonym, homonym, isyarat, symbol, dialek atau logat.

Informasi umum, pendidikan mandiri, semua informasi mengenai sesuatu (about something), sesuatu yang terjadi (something on).

Tokoh masyarakat, spesialis, professional pengarang, atau tokoh yang kurang dikenal masyarakat.

Kejadian tengah berlansung, perkembangan yang menonjol dari setiap tahun, arah gejala dalam bidang kejadian tertentu.
Lokasi, deskripsi, jarak, atau identifikasi.

Alamat, tujuan, keanggotaan, publikasi sejarah, struktur organisasi, atau nama dan susunan pengurus.

Peristiwa, statistika, rumus, hal menyangkut tradisi, kebiasaan, kepercayaan dan sejenisnya. Peribahasa, pelaku suatu kejadian, kutipan terkenal, catatan kegiatan, dan pedoman bagaimana caranya atau bagaimana melakukan atau bagaimana membuat.

Buku terbaik, buku yang memperoleh hadiah, dokumen mengenai sebuah subyek, literature yang diterbitkan di sebuah Negara, timbangan buku, lokasi sebuah dokumen, atau data bibliografi sebuah dokumen.

Diagram, gambar, foto, kartun, slide, film, atau rekaman.





B.     Menjawab Pertanyan Referensi
Pelaksanaan kegiatan menjawab dari pertanyaan referensial yang diajukan oleh para pengunjung perpustakaan pada umumnya dapat dilakukan dengan tata kerja seperti berikut:
1.      Menerima pertanyaan
Pada waktu menerima pertanyaan, seorang pustakawan perlu mengetahui:
a.       Untuk keperluan apa saja informasi yang didapatkan dan pertanyaan yang diajukan penanya.
b.      Identitas, kualifikasi, dan spesialisasi penanya. Semua itu untuk menetapkan jawaban yang akan diberikan kepada penanya.
Untuk pertanyaan yang sederhana dan dapat dijawab seketika, dapt diberikan lansung jawabannya kepada penanya. Pertanyaan yang tidak dapat dijawab seketika perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut oleh pustakawan.
2.      Mencatat dan menggolongkan pertanyaan
Pertanyaan yang dapat dijawab langsung, cukup dicatat frekuensinya sesuai dengan golongan dan macam pertanyaan pada lembar formulir catatan statistic harian. Pertanyaan yang tidak dapat dijawab langsung dicatat pada lembar formulir yang telah disediakan sebanyak rangkap dua. Lembar pertama digunakan untuk keperluan statistic dan dokumen pelayanan referensi, sedangkan lembar kedua digunakan untuk memberikan jawaban tertulis yang akan disampaikan kepada penanya. Selanjutnya isi pertanyaan dianalisis dan digolong-golongkan untuk diketahui termasuk golongan dan macam pertanyaan referensial apa, agar dapat ditentukan koleksi referensi untuk menjawab pertanyaan.
3.      Melakukan penelusuran
4.      Mencatat jawaban
5.      Menyampaikan jawaban.


Contoh lembar formulir pertanyaan dan jawaban referensial


UPT PERPUSTAKAAN
IAIN Imam Bonjol
Padang
Telp. 0752 00000

Lembar Pertanyaan dan Jawaban Pelayanan Referensi



No:
Judul
Tgl meminjam


Tgl selesai


Catatan
Pengarang
Kota Penerbit
Nama Penerbit
Tahun Penerbit
Volume/No/Halaman
Pertanyaan/Masalah
Jawaban






Nama
No. Mahasiswa
Jurusan/ Fakultas
Universitas/Instansi
Alamat
Tanda tangan

Saturday, December 29, 2012

Bibliografi


Badan Pengelola atau Pengawas Bibliografi


Pengawasan bibliografi secara nasional di Indonesia tidak terlepas dari upaya Indonesia untuk turut serta mewujudkan Universal Bibliographic Control (UBC). UBC adalah sebuah konsep pengawasan bibliografi secara internasional yang lahir pada konfrensi yang diadakan pada tahun 1977 oleh IFLA (Internasional Federation of Library Associations). UBC merupakan gagasan dari IFLA yang didukung oleh UNESCO (United Nations for Education, Scientific and Cultural Organization) yaitu salah satu organisasi bawahan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membidangi masalah pendidikan, keilmuan, dan budaya. Tujuan UBC adalah terwujudnya pertukaran data bibliografi nasional di Negara tersebut, dengan maksud agar tidak terjadi duplikasi pencatatan bibliografis.
Agen bibliografi nasional disini adalah badan yang ditunjuk secara resmi sebagai pusat deposit untuk terbitan yang dikeluarkan oleh Negara yang bersangkutan, biasanya adalah Perpustakaan Nasional dari Negara yang bersangkutan. Pusat dposit ini bertugas mencatat setiap terbitan yang dikeluarkan di negaranya sesuai dengan standar deskripsi bibliografi internasional yang disepakati, kemudian menerbitkannya dalam bentuk bibliografi nasional yang diterbitkan secara teratur. Dalam rangka terwujudnya bibliografi nasional, perlu Undang-Undang Deposit yang mewajibkan setiap penerbit untuk menyerahkan satu atau lebih karya terbitannya kepada lembaga/badan yang secara resmi ditunjuk sebagai pusat deposit.
Di Indonesia lembaga yang paling bertangungjawab dalam hal pengawasan bibliografi adalah perpustakaan nasional republic Indonesia (PNRI). Dalam melaksanakan tugasnya, PNRI didukung Undang-Undang RI No. 4 tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam. UU ini seringkali disebut sebagai UU Deposit yang berlaku di Indonesia. Melalui UU tersebut setiap penerbit diwajibkan menyerahkan dua kopi dari setiap bulan (buku) yang diterbitkannya ke PNRI sebagai koleksi nasional. Pelaksanaan UU tersebut diatur dengan peraturan pemerintah No. 70 tahun 1991.
Badan atau lembaga dalam negeri yang melaksanakan pengawasan bibliografi di Indonesia adalah: 
1.      Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (sejak 1980), sedangkan sebelumnya adalah Kantor Bibliografi Nasional (sejak 1953).Pengawasan bibliografi yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional terutama adalah monograf, yaitu dengan menerbitkan Bibliografi Nasional Indonesia yang terbit tiga bulan sekali.
2.      PT. Gunung Agung, melalui seksi bibliografinya telah menyelesaikan suatu bibliografi retrospektif (1945-1954) namun tidak diterbitkan. Kemudian pada tahun 1966 kegiatan pencatatan bibliografi diserahkan pada Yayasan Idayu yang kemudian menerbitkan Berita Bibliografi setiap bulan (sejak 1955). Pencatatan yang dilakukan Yayasan Idayu menekankan bentuk monograf.
3.      PDIN-LIPI ( Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang sekarang sudah berganti nama menjadi PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - LIPI) juga berjasa ikut melaksanakan pengawasan bibliografi terutama untuk pengawasan:
a.      Indeks Artikel Majalah Ilmiah, dengan menerbitkan Indeks Majalah Ilmiah (Index of Indonesian Learned Periodicals) pada tahun 1960, awalnya terbit setiap tahun tapi sejak tahun 1975 terbit dua tahun sekali.
b.      Laporan Penelitian, dengan menerbitkan indeks retrospektif yang terdiri dari dua jilid, yaitu :
·         Indeks Laporan Penelitian dan Survei Jilid I. 1950 – 1977
Berisi terbitan dari badan internasional mengenai Indonesia, Lembaga nondepartemen dan perguruan tinggi.
·         Jilid II. 1950– 1977. Merupakan daftar terbitan laporan penelitian dan survei yang dihasilkan oleh departemen - departemen dan badan- badan yang berada di bawah lingkungan departemen. Sejak 1978, Majalah Indeks ini terbit setahun sekali.
c.       Disertasi, dengan menerbitkan Katalog Induk Disertasi Indonesia (KIDI). Terbitan pertama entri yang berhasil dikumpulkan 1.449 buah. Suplemen-suplemen KIDI dari waktu ke waktu akan terus diterbitkan untuk melaporkan perkembangan baru.

Dengan didirikannya perpustakaan nasional, bibliografi nasional memiliki wadah yang tepat dan tetap sesuai dengan tugas, fungsi serta peranannya. Perpustakaan nasional bukan lah satu-satunya badan yang melaksanakan pengawasan bibliografi di Indonesia. Namun, ada juga yayasan swasta nasional yang bergerak di bidang pencatatan data bibliografi yaitu yayasan idayu yang turut berperan serta dalam melaksanakan fungsi pengawasan bibliografi di Indonesia. Yayasan yang berkantor di gedung kebangkitan nasional pada april 1974 ini juga melakukan berbagai kegiatan seperti perpustakaan, mengumpulkan koleksi buku-buku tentang Indonesia, tokoh-tokoh terkemuka Indonesia, koleksi foto, filateli, mikrofilm dan penerbitan.
Berikut ini adalah beberapa judul bibliografi rujukan Indonesia, yang pernah terbit di Indonesia:
1.      Buku - buku referensi standar untuk Perpustakaan Wilayah. Jakarta : Proyek Pengembangan perpustakaan. Pusat Pembinaan Perpustakaan, 1981
2.      Bibliografi tentang bibliografi Indonesia. oleh Team Teknis Sub Proyek Bibliografi Proyek Pengembangan Perpustakaan, 1976/1977
3.      Tairas, JNB. Indonesia: A Bibliography of bibliographies. Jakarta: Panitia peringatan tahun buku Internasional, 1972
4.      Indonesia. Lembaga Bahasa Nasional. Bibliografi Perkamusan dan Ensiklopedi.. Jakarta: Lembaga Bahasa Nasional, 1974

PNRI seharusnya menerbitkan bibliografi rujukan Indonesia, sebab PNRI yang juga berfungsi sebagai perpustakaan deposit (deposit library) juga telah menerbitkan berbagai macam bibliografi dalam rangka pengawasan bibliografi. Sebagai hasil dari pelaksanaan pengawasan rujukan, biasanya berupa Panduan rujukan (guide to reference atau reference guide). Berikut ini adalah contoh beberapa judul bibliografi rujukan dari 4 negara di Asia yaitu Philipina, Korea, Pakistan dan India, sebagai produk dari upaya pengawasan bibliografi rujukan di negara mereka masing-masing:
1.      Philipina
Picache, Ursula. A Guide to Reference Books and Sources. Quezon City : University of the Philipines, 1966
2.      Pakistan
Shiddiqui, Akhbar H. A Guide to Reference Books Published in Pakistan. Karachi: Pakistan Reference Publications, 1966. 41 p.
Shiddiqui, Akhbar H. Reference Sources on Pakistan. Karachi :National Book Center, 1966. 32 p.
3.      India
Mukherjee, A.K. Reference Work and Its Tools. 2nd. ed. Calcutta: World Press, 1971. 335 p.
Chaterjee, Amitabha. Indian Reference Publication : A Bibliography, Calcutta: Mukherji Book House, 1974. viii, 119 p.
Gidwani, N.N and K. Navalani. A Guide to Reference Materials on India, Jaipur, Rajasthan: Saraswati Publication, 1974. 2 vols.
4.      Korea
Yang, Key Paik. Reference Guide to Korean Materials, 1945-1959.
Washington DC:Chatolic University of America, 1960. viii, 131 leaves. thesis (MLS), unpublished.

Contoh Penerapan MM

Contoh Marketing Mix

Perusahaan yang saya kelola bergerak di bidang kuliner dan taman bacaan dengan nama Aia Kawa Library. Kafe ini beralamat di Jln. Bukittinggi Payakumbuh kilometer 11 tepatnya di kawasan Biaro. Kawasan strategis yang selalu dipenuhi wisatawan yang berkunjung ke daerah Bukittinggi dan sekitarnya, selain itu kawasan ini berada di jalur lintas Sumatera yang mempermudah akses pengunjung.
Fasilitas yang kami tawarkan pada pengunjung berupa buku bacaan, makanan dan minuman, wifi gratis juga kami sediakan untuk menarik minat pengunjung. Tempat kami buka setiap hari sekitar jam 15.00 WIB sampai jam 22.00 WIB, kecuali hari jumat kami tutup. Pengunjung biasanya rame pada jam-jam 16.00, ketika para pelajar sudah pulang sekolah dan Bapak-bapak sudah pulang dari tempat kerja. Khusus hari minggu dan hari libur kami menawarkan paket wifi gratis untuk pengunjung.
Bahan-bahan pustaka yang dibaca pengunjung tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang, mereka hanya boleh membaca di tempat saja. Program seperti ini juga sangat menguntungkan bagi kami, para pengunjung yang hobi membaca biasanya akan datang kembali pada esok hari karena buku-buku yang dibaca belum mereka selesaikan. Bahan-bahan pustaka yang dibaca pengunjung tidak kami pungut biaya, pemungutan biaya kami ambil dari makanan dan minuman yang di sediakan.

A.    Produk
1.      Buku-buku fiksi dan non fiksi
Seperti: komik, novel, buku panduan pertanian dll.
2.      Koran
3.      Majalah dan Tabloid
Seperti: majalah otomotif, tabloid keren beken dll.
4.      Makanan dan Minuman
Seperti; berbagai jenis Aia Kawa, gorengan dll.
5.      Wifi gratis
B.     Harga
Produk yang kami jual disini hanyalah makanan dan minuman saja. Apabila pengunjung membaca buku, Koran ataupun majalah dan tabloid yang kami sediakan tidaklah dipungut biaya. Biaya sudah kami pungut dari makanan dan minuman yang dipesan pengunjung.
C.     Tempat
Aia Kawa Library bertempat di Jln. Bukittinggi Payakumbuh kilometer 11. Tempat kami mempunyai ciri khas yang sangat menarik perhatian pengunjung, atap dari kafe ini berbentuk gonjong dan dari daun rumbia, ciri khas lainnya yaitu pada Aia Kawa yang diminum dalam tempurung.
D.    Promosi
Promosi produk kami kebanyakan dari mulut kemulut saja, promosi lainnya melalui radio.
Tersedianya wifi gratis pada hari-hari khusus juga merupakan promosi yang ampuh untuk menarik pengunjung.